Logo

Mengenal Alzheimer

Kamis, 08 Agustus 2024

Mengenal Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit progresif yang ditandai dengan menurunnya ingatan, berpikir, dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Meski berkembang lambat, penyakit ini seiring waktu bisa merusak jaringan otak. Bahkan, pada beberapa kasus dapat berujung dengan kematian karena menimbulkan komplikasi.
Banyak yang mengira bahwa penyakit ini sama dengan demensia. Perlu diketahui bahwa keduanya memang berkaitan, tapi merupakan hal yang berbeda. Perbedaan dari penyakit Alzheimer dan demensia, yakni penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang paling umum. Demensia adalah gangguan otak yang mengakibatkan hilangnya kemampuan intelektual dan sosial seseorang. Penyakit ini tergolong sebagai penyakit progresif yang mengganggu fungsi mental seseorang, seperti memori dan perilaku. 

Gejala penyakit Alzheimer

1. Pikun
Pikun (mudah lupa) adalah gejala awal yang khas dari penyakit Alzheimer. Orang dengan penyakit ini biasanya kesulitan untuk mengingat kejadian atau percakapan yang baru saja ia lakukan. Orang yang mengidap penyakit Alzheimer sangat mungkin mengalami hal berikut ini:
  • Sering mengucapkan kata atau kalimat berulang dan lupa dengan janji yang ia buat.
  • Sering salah menempatkan barang, kadang meletakkannya di lokasi ag tidak wajar.
  • Tersesat di tempat yang sudah ia kenali.
  • Lupa dengan nama anggota keluarga dan benda-benda yang ada di sekelilingnya.
  • Sulit untuk menemukan kata yang tepat untuk mengidentifikasikan objek dan mengekspresikan pikiran.
2. Sulit konsentrasi dan membuat keputusan
Ciri-ciri penyakit Alzheimer selanjutnya adalah sulit konsentrasi, terutama tentang konsep abstrak seperti angka.

3. Kepribadian dan perilaku berubah
Perubahan pada jaringan otak menyebabkan pasien penyakit Alzheimer mengalami gejala yang bisa mengubah suasana hati dan perilakunya, seperti:
  • Mengalami depresi dan acuh dengan sekitar.
  • Menarik diri dari berbagai kehidupan sosial.
  • Suasana hati mudah berubah dan mudah tersinggung
  • Mengalami delusi (ketidaksinambungan antara pikiran, imajinasi, emosi, dan realita).
Pemeriksaan Penyakit Alzheimer
Sayangnya, tidak ada pemeriksaan yang spesifik untuk mengonfirmasi penyakit Alzheimer. Pada umumnya, dokter akan menilai berdasarkan gejala dan juga beberapa tes yang dapat membantu menguatkan diagnosis.
  • Pemeriksaan Fisik dan Neurologis
  • Status Mental dan Pengujian Neuropsikologis
  • Tes Laboratorium
  • Pencitraan Otak
  • Teknologi Pencitraan Otak
    • Pencitraan resonansi magnetik (MRI). Metode ini menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk menghasilkan gambar otak yang terperinci. MRI digunakan untuk menyingkirkan kondisi lain yang mungkin menyebabkan atau menambah gejala kognitif. Tidak hanya itu, MRI juga dapat digunakan untuk menilai apakah penyusutan di daerah otak yang terlibat dalam penyakit Alzheimer telah terjadi.
    • Komputerisasi Tomografi (CT). CT scan menghasilkan gambar cross-sectional (irisan) dari otak. Saat ini digunakan terutama untuk menyingkirkan tumor, stroke dan cedera kepala.
    • Positron Emission Tomography (PET). Selama pemindaian PET, pelacak radioaktif tingkat rendah akan disuntikkan ke pembuluh darah. Pelacak merupakan bentuk khusus glukosa (gula) yang menunjukkan aktivitas keseluruhan di berbagai wilayah otak. Ini bisa menunjukkan bagian otak mana yang tidak berfungsi dengan baik. Teknik PET baru mampu mendeteksi tingkat plak otak (amyloid) dan tangles (tau), dua kelainan ciri yang terkait dengan Alzheimer. Namun, teknik PET baru ini umumnya ditemukan dalam pengaturan penelitian atau dalam sebuah uji klinis.
    • Cairan serebrospinal. Dalam keadaan khusus seperti demensia progresif cepat atau onset demensia yang sangat muda, pemeriksaan cairan serebrospinal dapat dilakukan. Cairan yang terdapat pada tulang belakang dapat diuji untuk melihat biomarker yang menunjukkan kemungkinan penyakit Alzheimer.

Pengobatan untuk penyakit Alzheimer
Obat-obatan
Obat Alzheimer saat ini dapat membantu dengan gejala memori dan perubahan kognitif lainnya

Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Suportif
Penyesuaian situasi hidup dengan kebutuhan seseorang dengan Alzheimer adalah hal penting dari setiap rencana perawatan. Untuk seseorang dengan Alzheimer, membangun dan memperkuat kebiasaan rutin dan meminimalisir tugas yang membutuhkan memori dapat membuat hidup mereka berjalan jauh lebih mudah.

Olahraga
Olahraga rutin adalah hal penting untuk pengidap Alzheimer, karena dapat meningkatkan mood dan menjaga kesehatan sendi, otot, dan jantung. Olahraga juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mencegah konstipasi.

Nutrisi
Orang dengan Alzheimer sering kali lupa makan, kehilangan minat dalam menyiapkan makanan atau tidak mau makan kombinasi makanan yang sehat. Mereka mungkin juga lupa minum cukup banyak, menyebabkan dehidrasi dan sembelit.


sumber :
halodoc.com
hellosehat.com
mayoclinic.org

Info Terkait:

Sarapan Sehat

Sarapan Sehat

Meningkatnya angka kegemukan, hubungan yang kuat antara kegemukan dengan berbagai penyakit kronis seperti; stroke, diabetes mellitus, gangguan jantung hingga ke

Hipertensi

Hipertensi

Sahabat SuryaHusadha, beberapa waktu lalu di mendengar berita tentang sakitnya seorang komedian yang mengalami pecah pembuluh darah

Mengenal Alzheimer

Mengenal Alzheimer

Alzheimer adalah penyakit progresif yang ditandai dengan menurunnya ingatan, berpikir, dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Meski berkembang lambat, penyak

Surya Husadha berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang senantiasa berorientasi kepada Keselamatan Pasien, melalui pelaksanaan setiap presodure pelayanan yang telah memiliki sertifikasi Akreditasi Nasional.

Surya Husadha Group